Malam kemarin saya dan dia berjalan dari jalan bypass
menuju cipto, karena sudah tidak ada angkot yang melewati jalur itu. Kami
sempat menunggu lama, hampir setengah jam. Kami pun memilih berjalan kaki,
berharap di perempatan jalan lain yang akan kami lewati masih ada angkot yang
melintas.
Sesampainya di perempatan jalan kedua, beberapa angkot
melintas, namun kami tetap memilih berjalan. Entah karena tanggung sebentar lagi sampai di tujuan atau karena
saling canggung dan lebih memilih saling diam sambil terus berjalan.
Saya ingin sekali membuka percakapan, tapi rasanya sangat
enggan. Saya merasa tak enak lantaran telah memporsis ia terlalu banyak. Dari
mulai waktu, pikiran, tenaga, hingga soal yang paling vital, UANG!
Ya, uang. Hidup di dunia ini memang tidak cukup hanya dengan
uang, melainkan juga cinta. Begitu pun sebaliknya, hidup juga tidak cukup hanya
dengan cinta, tapi juga membutuhkan uang, karena disadari, kita juga punya
perut yang perlu diisi.
Namun bagaimana jika cinta telah tertanam dan tertancap
kuat, namun tidak didukung dengan kondisi keuangan? Apakah cinta mampu bertahan
sesuai yang diharapkan? MAMPU! Itulah jawaban saya, karena saya pernah
mengalaminya dan kini saya pun sedang mengalaminya. Justru dengan ketiadaan
uang, kita seharusnya berpikir bersama bagaimana caranya bisa melalui tantangan
cinta ini dengan penuh keihlasan dan kesabaran sampai akhirnya menemukan titik
terang dan secara bersama menggenggam apa yang diinginkan.
Kekuatan cinta mampu mengalahkan segalanya, bahkan dari hal
yang terkecil sampai terbesar. Tergantung bagaimana cara kita dengan kompak menumbuhkan
keyakinan, tekad, usaha, kerja keras, semangat, dan doa.
Tuhan menciptakan manusia secara berpasang-pasangan,
jadi yakinlah dengan kekuatan cinta yang
dihasilkan dari cinta yang sedang dibina. Kekuatan itu lebih besar daripada
kekuatan sendiri. Kekuatan saya ditambah dengan kekuatan dia, lalu kekuatan itu
menyatu dan semakin besar hingga menghasilkan energi yang tak pernah dibayangkan
oleh siapa pun. Hasil energi itulah yang akan dilihat banyak orang dan menjadi
sebuah bukti bahwa cinta adalah anugrah dari Tuhan yang bisa mengubah mimpi
menjadi kenyataan.
Lalu bagaimana dengan Anda? Apakah Anda takut jatuh cinta? Atau
Anda takut untuk jatuh cinta yang kesekian kalinya karena pernah gagal atau
bahkan seringkali mengalami kegagalan dalam soal cinta? Jangan pernah takut, karena
justru ketakutan itulah yang dapat menyurutkan motivasi untuk melangkah maju.
Berpikirlah positif dan belajar dari pengalaman cinta
terdahulu dengan pandai dalam memilih pasangan.
Saya selalu yakin bahwa Tuhan memeluk cinta setiap umatnya
dan mencintai cinta yang dimiliki oleh setiap pasangan.
Semoga hari-hari Anda senantiasa diliputi cinta.
0 komentar:
Posting Komentar