DEFINISI BELAJAR

Pendidikan sepanjang hayat. Itulah gambaran yang harus dilakukan manusia yang memiliki akal sehat. Belajar terus-menerus tanpa terfokus oleh ruang kelas. Hingga kini, nampaknya belajar hanya ditujukan pada mereka yang duduk diam sambil mempelajari buku yang dibacanya atau memperhatikan materi yang sedang dijelaskan oleh dosen. Padahal belajar merupakan kata yang memiliki arti luas.

Belajar adalah dari yang tadinya tidak tahu menjadi tahu, dari yang tadinya tidak bisa menjadi bisa.

Satu contoh kecil, mengenai tuntutan untuk menunggu. Menunggu yang dinanti lantaran tidak bisa on time, artinya kita sedang belajar untuk bersabar menunggu. Tapi jika terus-menerus menunggu yang tidak on time, maka ada baiknya tinggalkan saja, daripada membuat rambut beruban dan keriput.

Contoh lain adalah saat melihat abdi lingkungan. Membuang sampah pada tempatnya. Artinya kita sedang belajar darinya bagaimana cara menjaga bumi. Hal sepele memang, tapi memiliki efek besar jika kita ikut mempraktekannya. Bila setiap hari kita tidak membuang sampah secara sembarangan, maka artinya kita telah membantu bumi untuk bertahan lebih lama.

Contoh lain tentu sangat banyak. Ketika bertemu dengan kawan-kawan yang memiliki perbedaan sifat dan sikap, kita belajar untuk menghargai keberbedaan itu. Kita belajar bagaimana seperti ia yang memiliki semangat juang dalam meraih mimpi, kita belajar dari ia yang taat dalam beribadah agar kita bisa mengikuti jejaknya, kita belajar melahirkan kata yang memiliki kedalaman makna dari ia yang seorang penulis, kita belajar menghargai waktu dari ia yang selalu marah-marah jika kita tidak on time padahal kita sendiri meminta orang lain tuk on time, kita belajar bagaimana caranya bicara di hadapan orang banyak dari ia yang sering presentasi di depan kliennya, kita belajar tentang prinsip hidup yang harus selalu dijunjung dari ia yang telah banyak memakan asam garam kehidupan, kita belajar memasak dari ia yang pandai memasak, kita belajar tentang kode etik dari ia secara tidak langsung maupun langsung, kita belajar menghargai batas kekuatan diri sendiri "Jangan tidur terlalu larut malam karena pekerjaan menanti esok hari" itu katanya yang amat menjaga kesehatan karena ia tahu kesehatan tidak dapat terbeli dengan apapun, dan masih banyak lagi pembelajaran yang bisa kita temukan di sekitar kita.

Itulah belajar dan belajar sesungguhnya hanya dapat ditemukan di lingkungan nyata. Bukan pada teori-teori yang membutuhkan ingatan tajam dan kuat, bukan hanya mengandalkan kekuatan otak.

Belajar yang sesungguhnya adalah ketika pikiran dan hati menyatu menjadi senyawa baru dan tergerak.

Dan pendidikan sepanjang hayat adalah ketika belajar yang sesungguhnya terus dilakukan hingga ajal menjemput.

Kita semua sedang belajar, baik muda maupun tua, baik kaya atau pun miskin, baik yang sekolah atau pun tidak, baik yang disebut guru maupun murid, baik saya, kamu, dokter, pejabat, kyai, dan lain sebagainya. Kita selalu berproses, belajar.