Saya bukan orang yang pintar, bukan pula orang yang baik, tapi lingkungan mengajarkan saya untuk belajar menjadi pintar dan mengarahkan saya untuk mejadi baik. Sekeliling saya bukanlah mereka dari kalangan konglomerat atau pejabat atau bahkan kalangan pandai yang apatis terhadap lingkungan, tapi mereka adalah penghayat kehidupan yang memahami makna sebuah perjuangan. Meski pun ada di antaranya yang berlatar belakang dari keluarga berada, namun mereka adalah motivator terhebat yang pernah saya temui. Ada pula dari kalangan pejabat, namun mereka tidak tutup mata dan hati. Juga kalangan pandai yang sangat solid dan peka terhadap sekitar.
Ini adalah pembelajaran hidup yang tak pernah saya temui dalam teori-teori di ruang kelas. Saya menemukannya dari mereka. Mereka yang hidup dalam gelimang harta, namun hampa, tapi mereka bisa berjalan dengan langkah pasti mencari kebahagiaan yang bukan sebatas impian tanpa kerja keras untuk mencapainya, namun adalah kerja nyata yang selalu diperlihatkan. Dan mereka yang jelas-jelas pejabat tak pernah sombong, bahkan memperlihatkan semangat luar biasa yang terbentuk melalui motivasi dalam diri untuk memberikan yang terbaik bagi pemberi amanat, lalu dengan sangat bangga saya berjabat tangan dengan mereka, saya sambut hangat berbagai pandangan dari mereka yang kian memanaskan gejolak jiwa yang menginginkan dukungan moril. Dan juga mereka yang pandai, namun tak memperlihatkan kepandaian mereka dengan sangat terbuka, bahkan adu mulut saling merasa benar dengan anggapan pribadi tak sekalipun terlihat dalam hubungan yang masih terjalin hingga kini.
Saya belajar dari mereka tentang makna sebuah impian yang harus diperjuangkan dengan niat baik, kerja keras, pantang menyerah, dan doa yang tak henti karena sesungguhnya Tuhanlah yang mampu menciptakan mimpi kita menjadi nyata. Tanpa jalinan komunikasi dengan Tuhan, apalah arti sebuah mimpi yang telah menelan bayak pengorbanan dan tak kunjung membuahkan hasil.
Jadi bermimpilah. Bermimpilah!!
Jangan takut untuk bermimpi.
Jangan takut untuk bermimpi selagi kita bangkit dan melangkah, serta sesering mungkin berdiialog dengan Tuhan.
Bermimpilah untuk hidup yang lebih baik
BERMIMPILAH SETINGGI YANG KAU MAU!! DAN RAIH MIMPIMU!!
Mimpi Bukan Untuk Ditakuti, tapi Untuk DIperjuangkan
Written By Unknown on Jumat, 15 Mei 2015 | 19.42
Ditulis Oleh : Unknown ~Jeh Film
Anda sedang membaca artikel berjudul Mimpi Bukan Untuk Ditakuti, tapi Untuk DIperjuangkan yang ditulis oleh Jeh Film yang berisi tentang : Dan Maaf, Anda tidak diperbolehkan mengcopy paste artikel ini.
Blog, Updated at: 19.42
0 komentar:
Posting Komentar